Gambaran
Umum Kabupaten Gresik
Kabupaten
Gresik merupakan wilayah dataran yang berbatasan dengan pantai. Terletak di
sebelah barat laut dari ibu kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya). Secara
geografis terletak pada koordinat antara
112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai
8° Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten
Gresik sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Laut
Jawa
Sebelah Timur : Selat
Madura
Sebelah Barat : Kabupaten
Lamongan
Sebelah Selatan : Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Gresik
Kabupaten
Gresik terdiri dari 18 kecamatan, 330 desa, dan 26 kelurahan. Dua kecamatan
yang berada di Pulau Bawean adalah Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak.
Secara umum, wilayah Kabupaten Gresik dibagi menjadi dua, yaitu Gresik daratan
dan Pulau Bawean. Kabupaten Gresik memiliki luas 1.191,25 km2. Penduduk
Kabupaten Gresik berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 1.270.702
jiwa yang terdiri atas penduduk laki-laki sebanyak 630.017 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 640.685 jiwa.
Gambar 1.2 Peta Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Fungsi Kabupaten Gresik dalam Ruang Lingkup Hulu dan Hilir
Kondisi
geografis Kabupaten Gresik merupakan daerah hilir aliran sungai. Daerah hilir
Sungai Bengawan Solo meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) kali Madiun,
sebagian Kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di
Desa Ujung Pangkah, Gresik. Delta Sungai Bengawan Solo berada di daerah Sidayu
wilayah Kabupaten Gresik. Pada delta ini sengaja dibuat kanal oleh manusia,
tepatnya sejak zaman Hindia Belanda. Delta Bengawan Solo ini menghasilkan
sedimentasi sebanyak 17 juga ton lumpur per tahun. Delta Pangkah merupakan
hasil modifikasi Sungai Bengawan Solo di bagian hilir.
Salah
satu tujuan dimodifikasinya bagian hilir dari Bengawan Solo ini adalah untuk
menghindari pendangkalan di Selat Madura. Endapan dibawa oleh aliran Bengawan
Solo dari ujung hingga hilir. Delta buatan yang merupakan hasil rekayasa yang
berada di sebelah utara Kabupaten Gresik. Salah satu tujuan dimodifikasinya
bagian hilir dari Bengawan Solo ini adalah untuk menghindari pendangkalan di
Selat Madura. Delta tersebut bernama Delta Pangkah karena berada di wilayah
administratif Desa Ujung Pangkah.
DAS
bagian hilir berfungsi untuk pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan
melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah
hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air
limbah. Keberadaan sektor kehutanan di daerah hulu yang terkelola dengan baik
dan terjaga kelanjutannya dengan didukung oleh prasarana dan sarana di bagian
tengah akan dapat mempengaruhi fungsi dan manfaat DAS tersebut di bagian hilir,
baik untuk pertanian, kehutanan maupun untuk kebutuhan air bersih bagi
masyarakat secara keseluruhan.
Potensi Unggulan Kabupaten Gresik
a.
PERTANIAN
Kabupaten Gresik memiliki potensi
unggulan di bidang pertanian yaitu tingginya produksi padi, jagung dan kedelai.
Hal tersebut didukung dengan luasnya lahan pertanian di Kabupaten Gresik yaitu
seluas 73.528 Ha. Penduduk Kabupaten Gresik juga banyak yang bekerja sebagai
petani, sehingga dapat mendukung produksi pertanian di Kabupaten Gresik.
Tercatat pada tahun 2011 jumlah produksi gabah kering giling sebanyak
296.886,32 ton, jagung sebanyak 76.366,27 ton dan kedelai sebanyak 1.388,70
ton.
b.
PERKEBUNAN
Dalam bidang perkebunan, Kabupaten
gresik memiliki potensi keberhasilan dalam memproduksi tebu, kopi, kakao, mente
dan kelapa. Akan tetapi hasil perkebunan tidak sebanyak hasil pertanian karena memang lahan perkebunan jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan pertanian yaitu seluas 6.617 Ha, hal tersebut
dikarenakan memang tanah di Kabupaten Gresik lebih cocok untuk ditanami hasil
pertanian daripada perkebunan. Pada tahun 2011 tercatat hasil perkebunan di
Kabupaten Gresik produksi tebu sebanyak 12.177 ton, kopi sebanyak 59,40 ton,
kakao sebanyak 5,01 ton, mente sebanyak 35.520 ton, dan kelapa sebanyak
2.191,60 ton.
c.
PETERNAKAN
Penduduk Kabupaten Gresik juga
banyak yang memiliki ternak sehingga dapat meningkatkan produksi ternak di
Kabupaten Gresik sendiri. Hewan ternak yang dimiliki penduduk Kabupaten Gresik
pada tahun 2011 tercatat sebanyak 3.555.178 ekor, dengan perincian sapi 52.939
ekor, sapi perah 587 ekor, kerbau 176 ekor, kuda 236 ekor, kambing 57.511 ekor,
domba 30.134 ekor, ayam ras petelur 133.045 ekor, ayam bukan ras 640.840 ekor,
ayam ras pedaging 2.600.000 ekor, itik 26.450 ekor, dan angsa sebanyak 13.260
ekor. Populasi paling banyak adalah ayam karena memang hasil dari ayam
dibutuhkan sehari-hari seperti telur ataupun daging ayam. Sedangkan untuk sapi
ataupun kambing kebanyakan para petani yang memeliharanya karena hewan ternak
mereka diberikan makan dari daun-daun pertanian mereka sehingga keuntungannya
berlipat ganda.
d.
PERIKANAN
Gresik memiliki kelebihan dalam
bidang perikanan tercatat pada tahun 2011 mencapai angka 43.954,66 ton. Angka
tersebut didapat dari penangkapan ikan dari laut, sungai, waduk, budidaya
tambak payau, kolam, dan tambak tawar. Mengingat posisi gresik yang memang
strategis untuk meningkatkan potensi perikanan daerah sehingga petani tambak
juga juga memanfaatkan jenis air di Kabupaten Gresik yang memang cocok untuk
memelihara ikan untuk meningkatkan hasil tambaknya.
e.
INDUSTRI
Gresik memiliki potensi di bidang
industri sehingga para investor banyak yang menanam modal di Kabupaten Gresik.
Hal tersebut dikarenakan Gresik terletak tidak jauh dari Kota Surabaya sehingga
investor memilik mengembangkan sayap bisnisnya di Kabupaten Gresik. Dulu
sebelum terjadinya lumpur lapindo investor lebih memilih menanam sahamnya di
Kabupaten Sidoarjo, tetapi sejak adanya lumpur lapindo investor lebih memilih
menanam saham di Kabupaten Gresik mengingat letak Kabupaten Gresik yang
sama-sama dekat dengan Kota Surabaya dan pada tahun 2011 mampu memberikan
investasi daerah sebesar Rp 8.843.227.680.000,-.
Disamping industri skala besar, Kabupaten
Gresik juga memiliki industri kecil yang juga dapat mempengaruhi PDRB. Industri
kecil tersebut meliputi industri kerajinan dan makanan, diantaranya :
- Industri Sarung Tenun Tradisional, dimana sentra produksi industri
tersebut berada di Kecamatan Benceng dan Kecamatan Cerme dengan jumlah
produksi 700-1400 kodi/bulan
- Kerajinan Kulit / Imitasi, dengan sentra produksi yang terletak di
Kecamatan Benjeng
- Kerajinan Rotan dan Pelepah Pisang, dimana sentra produksi kerajinan
tersebut terletak di Kecamatan Wringinanom
- Mebel Rotan, dengan sentra produksi yang terletak di Kecamatan
Wringinanom, Kecamatan Menganti, dan Kecamatan Panceng
- Kerajinan Ukir dan Mebel meliputi kerajinan perak, logam kuningan,
kerajinan ukir pintu dan jendela dengan dimana rumah produksinya terletak
di Kecamatan Kebomas, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Sidayu, dan
Kecamatan Cerme
- Kerajinan Songkok, dimana sentra produksinya terletak di Kecamatan
Bungah dan Kecamatan Manyar
- Kerajinan Garmen seperti kerudung, bordir, sulam, peyet, perlengkapan
haji, busana muslim, dan perlengkapan sholat dimana tempat produksinya
terletak di Kecamatan Bungah, Kecamatan Dukun, Kecamatan Cerme dan
Kecamatan Ujung Pangkah
- Damar Kurung yang merupakan khas dari Gresik, dengan sentra produksi
yang terletak di Kecamatan Gresik
- Makanan Khas Gresik seperti pudak, ayas, jubung, dan otak-otak
bandeng
- Kerupuk dengan berbagai jenis seperti kerupuk ikan, kerupuk udang dan
kerupuk bandeng
f.
PERDAGANGAN
Dalam bidang perdagangan,
pemerintah Kabupaten Gresik pada tahun 2011 menerbitkan 973 Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan memberikan nilai investasi sebesar Rp 367.500.000,-
g.
PARIWISATA
Untuk sektor pariwisata, Kabupaten
Gresik memiliki potensi wisata alam paling banyak terdapat di Pulau Bawean
sedangkan untuk wisata budaya lebih condong ke Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas yang paling banyak terdapat wisata budaya nya.
Permasalahan di Kabupaten Gresik
- Lemahnya
kompetensi perencana di tingkat satuan pendidikan
- Kurangnya
pengawasan dalam pengalokasian dana pendidikan yang berasal dari APBD,
DAK, DID, dan berbagai sumber anggaran lainnya
- Output
sekolah menengah kejuruan masih belum terakomodasi dalam dunia kerja
- Data
pokok pendidikan belum terintegrasi dalam sistem informasi perangkat
daerah dan belum evaluasi terkait validasi data pokok yang dicantumkan
oleh setiap satuan pendidikan
- Penyelenggaraan
pendidikan di daerah pinggiran, kepulauan Bawean, dan daerah pedesaan
belum diikuti dengan distribusi tenaga pendidik yang berkompetensi
- Penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan non formal masih didirikan oleh
masyarakat belum berbadan hukum Indonesia
- Angka
kasus kematian ibu hamil masih tergolong tinggi
- Beberapa
desa di Kabupaten Gresik termasuk dalam kategori daerah kritis kekeringan
air atau rawan air
- Pembuangan
sampah di Kabupaten Gresik masih dikumpulkan di TPA Ngipik yang merupakan
lahan milik PT Semen Indonesia Tbk, hal tersebut menyebabkan investasi dan
bantuan terkait dengan pengelolaan sampah sulit masuk sehingga
pengembangan pengelolaan sampah terlambat. Sedangkan di Kecamatan
Sangkapura dan Kecamatan Tambak sama sekali belum terdapat pengelolaan
sampah
- Pengelolaan
limbah di Kabupaten Gresik masih belum ada regulasi nya sehingga
pembuangan limbah masih tidak dikelola dengan baik dan menyebabkan
rusaknya lingkungan pesisir dan ekosistemnya
- Di
wilayah perkotaan Gresik terutama di wilayah Kecamatan Gresik, Kebomas,
dan Manyar sering tergenang banjir akibat saluran tersier dan sekunder
memiliki dimensi yang terlalu kecil, tersumbat sampah, dan bozem-bozem
yang tidak lagi berfungsi akibat pendangkalan dan pengurukan menjadi
kawasan permukiman. Sedangkan di Pulau Bawean kondisi drainase nya kecil
dan diperparah dengan sering tertimbunnya longsoran tanah dari lereng-lereng
bukit dan kebun disekitarnya
- Kurangnya
pengawasan terhadap pelaksanaan aturan pembangunan perumahan, buruknya
kondisi jalan lingkungan sebagai aksesbilitas penduduk menuju kawasan
perumahan dan permukiman, belum semua perumahan dan kawasan permukiman
dilayani oleh PDAM, beberapa daerah belum disediakan makam
- Masih
rendahnya kesadaran masyarakat dan investor dalam mengurus izin mendirikan
bangunan dan mentaati ketentuan-ketentuan didalamnya
- Belum
terlaksananya pembangunan jalan tol gresik-lamongan
- Tingginya
investasi yang masuk mengakibatkan tingginya perubahan alih fungsi lahan
- Tingginya
sedimentasi di hilir sungai di pantai utara Kabupaten Gresih, khususnya di
Kecamatan Ujung Pangkah dan Kecamatan Panceng yang kemudian di kavling
oleh oknum masyarakat dan di sertifikatkan sebagai tanah milik pribadi


Tidak ada komentar:
Posting Komentar